Contoh Naskah Drama Tentang Persahabatan

Naskah Drama Tentang Persahabatan 6 Orang Pemeran - Pertengkaran antar sahabat baiknya selalu diakhiri dengan permintaan maaf. Kendatipun yang terjadi adalah pertengkaran-pertengkaran kecil. Berikut ini adalah contoh naskah drama tentang persahabatan yang terjadi di sekolah.

Contoh Drama Tentang Persahabatan


Tema: Persahabatan 

Judul:Eratnya Persahabatan

Pemeran: 

1. Maria
2. Donna
3. Wina
4. Ira
5. Vina
6. Azhar

SINOPSIS DRAMA

Maria, Donna, dan Wina bersahabat. Tapi ketiganya sering mengalami pertengkaran kecil. Akan tetapi selalu kembali seperti sedia kala tanpa pertengkaran meskipun tidak ada permintaan maaf sebelumnya. Hingga ketiganya berhadapan dengan geng pembuat onar yang digawangi oleh Ira, Vina dan Azhar.

NASKAH DRAMA

Suatu pagi yang cerah, suasana di salah satu Sekolah Menengah Atas masih terlihat sepi. Sementara itu, di ruangan XI IPA 3 sudah terlihat beberapa siswa dan siswi yang sibuk dengan kegiatan mereka. Tiba tiba dari luar terdengar teriakan yang sudah tak asing mereka dengar.

Ira dan Vina berjalan di koridor sekolah dan masuk kelas XI IPA 3.

Ira : “Aduhh , kalian semua minggir deh!Tidak tahu apa kita kita mau lewat. Apa kalian tidak punya mata? hah?!”
Vina : “Iya nih, ngerusak pemandangan aja.”
Ira : “Huh, ketemu lagi sama mereka, bosen banget deh!”
Vina : “Eh kalian!Nggak ada nih yang mau nyapa kita nih? nggakk sopan banget sih.”

Sementara itu, Wina dan Mariatetap sibuk dengan buku mereka masing masing, begitu pula dengan anak anak lain nya.

Vina : “Eh, punya telinga nggakK sih? Orang ngomong kok nggak didengerin, dasar!”
Maria : “Dasar apa? Hah? Cerewet banget sih loe! Yah kalo nggak diladenin, nggak usah nyolot gitu dong! Masih pagi juga udah bikin orang naik darah!”
Vina : “Ngomongnya nyantai aja kali. woless, selow, berisik!!!”
Maria : “Apa nggak kebalik? Yang berisik gue atau loe? nggak nyadar banget sih!”
Ira : “Eh, kalian berdua berisik banget tau!”
Maria : “Teman loe tuh!”
Vina : “Enak aja!”
Ira : “DIAAMM! kalian sama aja, gara gara loe juga nih Vina, pagi-pagi udah berisik banget terus loe (menunjuk Maria ) nggak usah gitu juga kali respon nya!”
Maria : “Kenapa? masalah? Teman loe ini kok yang salah!”

Wina berbisik ke Maria.
Wina : “Sudah deh Maria, mereka tidak usah diladeni, kurang kerjaan banget.”
Maria : “Tapi kan...”
Wina : “Ayolah, dia kan setiap hari sudah kayak gitu, yah maklumi aja. Cuma cari sensasi.
Vina : “Udah deh Ra, kita nggak usah ladenin tuh anak.”
Ira : “Siapa juga yang mau ladenin, toh ini maasalah loe kok. Gue mau ke kantin, loe mau ikut nggak?”

Ira lalu berjalan meninggalkan kelas, diikuti Vina.
Vina : “Loe masih punya masalah yah sama gue!” (Sambil menunjuk Maria)

Sementara itu keesokan paginya dikoridor sekolah,terlihat Donna yang sedang membaca novel sambil berjalan menuju ke kelasnya. Terlihat pula di belakangnya Azhar yang berjalan sambil menggunakan headphone, lalu menyenggol bahu Donna.

Donna : “Ih apaan sih, main nyenggol-nyenggol orang aja! siapa sih?”

Donna melirik siswa di belakangnya.
Donna : “Ya Tuhan, pantas saja orang yang nyenggol nggak minta maaf, ternyata orang rese tingkat dewa itu yang nyenggol gue, awas aja!”

Donna melempar buku ke Azhar.
Azhar : “Aduhh, siapa sih? cari masalah aja sama gue? Nggak tahu gue siapa kali nih orang.”
Donna : “Rasain tuh, makanya jangan cari masalah sama gue. Tau akibatnya kan loe?”

Azharberjalan menuju Donna.
Azhar :“Eh , yang cari masalah itu gue apa loe. hah? Jelas jelas yang lempar buku ini ke...”
Donna : “Diam! loe kan yang nyenggol gue duluan, nggak minta maaf lagi. Ya jelas dong loe yang sa...”
Azhar : “Stop! Guenggak suka kalo omongan gue dipotong! Terus loe tadi nuduh-nuduh gue nyenggol loe, guenggak terima!
Donna : “Eh jelas jelas tuh yah loe yang nyenggol, makanya,  kalo jalan itu pake tuh mata!”
Azhar : “Dimana-mana jalan pake kaki, bukan mata. Aneh!”
Donna : “Eh eh mau kemana loe!” (Sambil menarik tas azhar)
Azhar : “Lepas tas gue, sekarang mau loe apa?”
Donna : “Loeharus minta maaf sama gue, SEKARANG!”
Azhar : “Oke gue minta maaf. Daripada ribet, puas?”
Donna : “Bagus!”
Azhar : “Sialan!”

Di kelas...
Maria : “Eh Donna mana yah, kok belum datang juga sih?”
Wina : “Emang dia selalu telat kan? Keajaiban banget tuh kalo dia datangnya pagi-pagi buta.”
Maria : “Eh iya juga sih. Hehe.”

Tak lama kemudian, Donna masuk kelas.
Donna : “Selamat pagi...”
Wina&Maria : “Pagi juga. Selamat datang Donna.”
Donna : “Eh tadi di koridor Azhar nyenggol gue, dan tahu apa yang terjadi? Gue...”
Maria : “Yayaya, gue sudah bisa tebak, loe bales yang dia lakuin ke loe, terus kalian berantem seperti biasa terus diliatin banyak orang dan loe yang menang. Itu makanya sekarang loe bisa fine-fine aja masuk ke kelas, benar kan?”
Donna : “Iyes...”
Wina : “Kenapa sih orang kayak gitu loe ladenin?”
Donna : “Aduh Wina polos banget sih loe. Yah kalo guenggak ngelakuin itu tadi, sama aja gue biarin dia nindas gue dong.”
Wina : “Mungkin dia nggak sengaja.”
Donna : “Dan sekarang loe mau belain dia daripada gue?”
Maria : “Wina tidak bermaksud seperti itu don.”
Donna : “Hah? Loengebelain Wina dan Wina ngebelain si rese tingkat dewa itu. Berarti kalian berdua- lebih pilih dia- daripada gue? huh sungguh disayangkan!”
Wina : “Bukan Don...”
Donna : “Sudah! gue lagi ngambek!”
Maria : ‘Ngambeknya palingan cuma 30 menit, untung juga kalo sampe segitu. Nggak usah diladenin tuh Donna, alaynya lagi kambuh.”
Donna : “Gue denger loh...!”
Maria : “Bagus dong, kalo loe denger.”

Ketika istirahat, Donna, Maria dan Wina ke kantin bersama. Tiba tiba Azhar, Ira dan Vina datang menghampiri meja mereka.
Vina : “Eh ada kalian, mending kalian cari tempat lain deh. Kita mau duduk disini!”
Maria : “Kayaknya ada suara deh. Gue merinding ni . kalian denger nggak?”
Donna : “Kayaknya guenggak dengar tuh. Perasaan loe aja kali!”
Ira : “kalian tuli ya? Kita bertiga mau duduk disini, jadi sekarang kalian pindah!” (Sambil memukul meja).
Maria : “Tuh kan, ada yang mukul meja. Ih sekarang kita harus gimana nih? Hmm, gimana kalau kita pura pura takut aja, supaya mereka yang BUTA itu, PUAS!!!”
Vina : “Kalian tambah menjadi jadi yah. Apalagi loe!!! (Sambil menunjuk Maria).
Maria : “Ih takuuut!!!”

SELESAI

Baca juga naskah drama berikut:


Kedua geng tersebut bertengkar tak tentu arah, yang justru membuat geng Maria, Wina dan Donna makin akrab. Tidak ada pertengkarang kecil diantara mereka.


0 Response to "Contoh Naskah Drama Tentang Persahabatan"

Posting Komentar